Danbagi Abu Nawas, gembok merupakan sarana menertawakan hidup. Sebelum meninggal dunia, ia pernah berpesan pada keluarganya, agar kelak gerbang makamnya menampilkan gembok sebesar ember. Seumur hidupnya ia hanya ingin beramal dengan menyenangkan orang lain, maka dengan gembok sebesar ember di makamnya semoga bisa jadi amal terakhir. Syahdan, Abu Nawas dikenal sebagai orang yang gemar berbuat maksiat dan agak gila. Dia gemar minum khamer hingga dia mendapat julukan Penyair Khamer. Abu Nawas pernah membuat syair seperti ini "Biarkan masjid diramaikan oleh orang-orang yang rajin ibadah Kita di sini saja, bersama para peminum khamer, dan saling menuangkan Tuhanmu tidak pernah berkata, Cilakalah para pemabuk. Tapi Dia pernah berkata, Cilakalah orang-orang yang shalat." Gara-gara syairnya ini, Khalifah Harun Ar-Rasyid marah dan ingin memenggal leher Abu Nawas. Tapi, ada orang yang mengatakan kepada Ar-Rasyid โ€œWahai Amirul Mukminin, para penyair mengatakan apa-apa yang tidak mereka lakukan. Maafkanlah dia Abu Nawas". Menurut satu riwayat, ketika Abu Nawas meninggal dunia, Imam Syafiโ€™i tidak mau menshalati jenazahnya. Namun, ketika jasad Abu Nawas hendak dimandikan, di kantong baju Abu Nawas ditemukan secarik kertas bertuliskan syair berikut ini "Wahai Tuhanku, dosa-dosaku terlalu besar dan banyak, tapi aku tahu bahwa ampunan-Mu lebih besar. Jika hanya orang baik yang boleh berharap kepada-Mu, kepada siapa pelaku maksiat akan berlindung dan memohon ampunan? Aku berdoa kepada-Mu, seperti yang Kau perintahkan, dengan segala kerendahan dan kehinaanku. Jika Kau tampik tanganku, lantas siapa yang memiliki kasih-sayang? Hanya harapan yang ada padaku ketika aku berhubungan dengan-Mu dan keindahan ampunan-Mu dan aku pasrah setelah ini.โ€ Setelah membaca syair tersebut, Imam Syafiโ€™i menangis sejadi-jadinya. Dia langsung menshalati jenazah Abu Nawas bersama orang-orang yang hadir. KH Taufik Damas, Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta Inilahyang betul-betul harus kita perhitungkan: adakah kita termasuk seseorang yang husnul khatimah atau suul khatimah. Dari keterangan Nabi tersebut Imam Al-Ghazali menyimpulkan bahwa setiap orang akan dibangkitkan dalam kondisi persis seperti ketika ia mati (mengenai bahagia ataupun celakanya). Dan kondisi kematian seseorang adalah persis Syair Abu Nawas โ€“ memiliki nama asli Abu Ali Hasan bin Hani Al-Hakim. Seorang pujangga syair arab yang terkenal dari negeri Persia. Memiliki darah keturunan Arab Persia. Beliau lebih dikenal dengan sosok bijaksana yang lucu dengan syair seni abu nawas yang mengoleskan syair dengan kata jenaka di kebanyakan masyarakat Indonesia mengnggapnya sebagai tikoh yang lucu, sebenarnya beliau adalah seorang ilmuwan yang cerdas. Terbukti dengan banyaknya kisah cerita dan syair indah muncul dari karya tulis dan berpikir Abu NawasKisah Abu Nawas dan Harun Ar-RasyidSyair Abu NawasVideo Syair Doa Abu NawasKisah Abu NawasDi negeri Persia tak hanya terkenal dengan kaligrafi khat nya saja. Ada beberapa nama tokoh yang sohor di dunia terlahir dari daerah Persia. Salah satunya Abu di tanah Persia pada tahun 145 H atau 756 M. Beranjak tumbuh dewasa dengan status yatim, tanpa seorang ayah. Karena sang ayah telah meninggal dunia ketika perang berkecambuk di Bashrah, Irak. Abu nawas kecil telah dikenal sebagai penyair cilik. Kecerdasannya dalam mengolah kata membuat teman, guru dan orang-orang sekitar terperanga ketika menyaksikan mulai berkumpul bersama para penyair lain ketika dewasa, dan ketika itu pula ia banyak para bangsawan mulai mengenalnya. Namun karena salah satu syairnya terdapat kalimat yang menyinggung kekahlifahan setempat, hal tersebut membuat Abu Nawas itulah hidupnya tidak menentu dan telah ditemukan meninggal dunia pada 814 M dan dikebumikan di Kota Syunizi. Abu Nawas ditemukan meninggal dunia karena dianiyaya oleh keluarga yang iri terhadapa kehidupannya. naโ€™uddzubillahi minsyarri yang bercorak jenaka telah padam dari karyanya. Dan yang paling berkesan dari ribuan syair beliau adalah cerita hidupnya telah diabadikan dalam kisah yang berjudul โ€œKisah 1001 Malamโ€. Berisi tentang pengalaman hidup yang telah dilalui Abu kisahnya bisa menjadi dikenal dunia? Karena dalam penulisan kisah 1001 malam menggunakan bahasa hati dengan luapan jiwa yang ditambah gaya bahasa jenaka khas Abu Nawas. Syair Abu NawasKisah Abu Nawas dan Harun Ar-RasyidAbu Nawas merupakan seorang yang hidup di masa pemerintahan Khalifah Harun Al Rasyid, Sebutannya Raja juga. Suatu hari Harun Ar-Rasyid berkutbah di depan para hadirin yang dihadiri oleh Abu Nawas sholat jumat dan para jamaah selesai mendirikan shalat sunnah baโ€™diyah. Beliau mengumumkan sesuatu yang dianggap penting. Para hadirin pun tercengang dan terjadi kegaduhan gara-gara desakan ingin tahu apa yang disampaikan Sang berdiri tegap dan berkata di hadapan hadirin โ€œDaerah sekitar masjid ini sangat ramai, Sehingga kita perlu memindahkan masjid ini. Siapa yang bisa memindahkan masjid ini akan saya beri hadiah berupa sedekah sekarung emasโ€.Namun tak seorangpun menyahut pertanyaan yang diajukan Harun Ar-Rasyid. Maka Sang Bagindapun mengulangi pengumuman tersebut berkali-kali tapi tetap saja tak ada yang menjawab. Hingga para hadirin silih berganti pulang meninggalkan Sang mata beliau kepada Abu Nawas yang masih berdiri di hadapan Khalifah.โ€œAbu Nawas, bagaimana denganmu apakah kamu bisa?โ€ tanya Sang Raja. Abu Nawas pun terkejut,sembari menjawab, โ€œSaya akan memindahkan masjid, tapi dengan satu syarat, Baginda.โ€โ€œApa itu? katakan saja!โ€ jawab Baginda Raja. โ€œSebelum saya mampu memindahkan masjid ini Jumat pekan depan, Baginda harus mengadakan pesta makan bersama untuk kami,โ€ tantang Abu Nawas kepada orang yang hadir terdiam dan kaget. Mana mungkin seorang diri mampu memindahkan masjid ke tempat lain? Sepuluh atau seratus orang pun masih terus berganti. Kini tiba saatnya yang dinanti banyak orang. Tepat pada hari Jumat di depan masjid para warga sekitar mendatangi pesta yang di adakan Sang Raja. Setelah pesta selesai, para warga telah berdesakan untuk melihat apa yang akan dilakukan Abu Nawas ketika memindahkan Raja dengan tegas memerintah kepada Abu Nawas โ€œHei Abu Nawas, lakukan tugasmu hari ini!โ€.โ€œBaik Baginda, akan ku pindahkan masjid ini dengan cara dipikulkan di pundak saya,โ€ sahut Abu yang menyaksikanpun tercengang dan terkagum amat sangat. Abu Nawas pun mulai maju ke depan dan menggulung bajunya agar tidak mengganggu gerak tangannya. Para wargapun semakin kaget. Apa benar Abu Nawas bisa angkat bangunan sebesar di dekat dinding masjid Abu Nawas berteriak โ€œWahai saudara-saudaraku, maukah kalian membantuku. Tolong angkatkan masjid ini di pundakku karena bila aku mengangkatnya langsung di pundak aku tidak mampu. Oleh karena itu aku meminta kamu sekalian untuk mengankatnya sekali saja di pundakkuโ€.Semua hadirin pun tekejut kembali. โ€œTuan-tuanku, jumlah kalian sangat banyak, seluruhnya lebih dari dua ratus orang. Kalian baru saja memakan makanan pesta besar, kalian harusnya kuat. Tolong bantu saya mengangkat masjid ini ke pundakkuโ€, tambah Abu warga pun berkata, โ€œAbu Nawas, apa kau gila? Kami tidak akan dapat mengangkatnya!โ€ Para hadirin pun juga mengatakan hal yang sama dan ada yang mencaci Abu Nawas dengan seruan meremehkan dirinya sendiri.โ€œBaginda, bukan salahku untuk tidak memindahkan masjid, para hadirin warga yang hadir tidak mau membantuku dengan mengangkatkan masjid ini ke pundakku,โ€ kata Abu Nawas kepada Harun al mendengar celoteh lucu dari Abu Nawas yang terakhir tadi Sang Raja pun tersenyum masam. Tapi ia memberikan acungan jempol atas cara yang digunakan Abu Nawas untuk berkelit menolak pemindahan atau syair ini sering dibaca setelah selesai melaksanakan shalat Jumโ€™at sebelum posisi duduk berubah dari tahiyat akhirnya, Insya Allah, dengan berdoa melalui syair ini dosa-dosa kita akan di ampuni oleh Allah swt, berkah karomah dari sang pengarangnya, salah seorang Wali yang Majdzub Billah, Abu Nawas.***ุฅูู„ู‡ููŠ ู„ูŽุณู’ุชู ู„ูู„ู’ููุฑู’ุฏูŽูˆู’ุณู ุฃูŽู‡ู’ู„ุงู‹ูˆูŽู„ุงูŽ ุฃูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑู ุงู„ุฌูŽุญููŠู’ู…ูILAHII LASTU LIL FIRDAUSIL AHLAN WA LAA AQWAA ALAN-NARIL JAHIMIDuh Pengeran kula sanes ahli suwarga. Nanging kula mboten kiyat wonten nerakaWahai Tuhanku, hamba tidakpantas menjadi penghuni surga. Namun hamba tidakkuat pula jika dimasukkan ke dalam neraka jahanam***ููŽู‡ูŽุจู’ ู„ูŠู ุชูŽูˆู’ุจูŽุฉู‹ ูˆูŽุงุบู’ููุฑู’ ุฐูู†ููˆู’ุจูŠูููŽุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุบูŽุงููุฑู ุงู„ุฐูŽู‘ู†ู’ุจู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูFAHAB LII TAUBATAW WAGHFIR DZUNUUBIFAINNAKA GHOOFIRUN DZAMBIL ADZHIIMIMugi Tuhan paring taubat dumateng kula. Estu Tuhan kang ngapura agunge dosaSemoga Tuhan menerima taubat hamba, karena Engkaulah Dzat yang mengampuni dosa-dosa yang amat besar***ุฐูู†ููˆู’ุจูŠู ู…ูุซู’ู„ู ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุฏู ุงู„ุฑูู‘ู…ูŽุงู„ูููŽู‡ูŽุจู’ ู„ูŠู ุชูŽูˆู’ุจูŽุฉู‹ ูŠูŽุงุฐุงูŽุงู„ุฌูŽู„ุงูŽู„ูDZUNUBII MITSLA Aโ€™DAIDIR RIMAALIFAHAB LII TAUBATAN YA DZAL JALAALIDosa kula kados wedhi ing segara. Mugi gusti kersa nampi taubat kulaDosa hamba laksana pasir di lautan, maka terimalah taubatku Wahai dZat Yang Maha Agung***ูˆูŽุนูู…ู’ุฑููŠ ู†ูŽุงู‚ูุตูŒ ููŠู ูƒูู„ูู‘ ูŠูŽูˆู’ู…ููˆูŽุฐูŽู†ู’ุจูŠู ุฒูŽุฆูุฏูŒ ูƒูŽูŠู’ููŽ ุงุญู’ุชูู…ูŽุงู„ูWA UMRII NAAQISHUN FII KULLI YAUMINWA DZAMBII ZAIDUN KAIFAHTIMAALISaben dinten dosa kula tambah umur suda. Kados pundi anggenipun kula nyanggaSetiap hari umurku berkurang sedangkan dosaku bertambah. Bagaimana hamba akan kaut memikulnya***ุฅูู„ู‡ููŠ ุนูŽุจู’ุฏููƒูŽ ุงู„ุนูŽุงุตููŠ ุฃูŽุชูŽุงูƒูŽู…ูู‚ูุฑู‹ู‘ุง ุจูุงู„ุฐูู‘ู†ููˆู’ุจู ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ุฏูŽุนูŽุงูƒูŽILAHI ABDUKAL AASHI ATAAKAMUQIRROM BIDZUNUUBI WAQOD DAโ€™AAKADuh Gusti kawula sowan dhateng Paduka. Sarana ngakeni dosa kelawan ndungaYa Tuhan, hamba-Mu yang penuh dengan kemaksiatan datang pada-Mu, dengan mengakui dosa-dosa hamba melalui doa kepada-Mu***ููŽุฅูู†ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ููŽุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู„ูุฐูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŒููŽุฅูู†ู’ ุชูŽุทู’ุฑูุฏู’ ููŽู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุฑู’ุฌููˆ ุณููˆูŽุงูƒูŽFAIN TAGHFIR FA ANTA LIDZAA AHLUNFAIN TATHRUD FAMAN NARJU SIWAAKAYen paring ngapura estu Gusti kuwasa. Yen mboten dingapura sinten pengajeng kulaHanya Engkaulah Dzat yang mampu memberikan keampunan, jika bukan Engkau, lalu kepada siapa lagi hamba berharapKata Bijak Bahasa JawaKata Bijak Mutiara Bahasa InggrisVideo Syair Doa Abu NawasDemikian sekelumit tentang kisah, cerita, sejarah dan syair Abu Nawas secara ringkas. Semoga dapat membuka wawasan bagi Anda. Dan menjadi materi baru pengenalan sosok jenaka yang telah lama terkenal di Timur Tengah. Dialah Abu Nawas seorang puitis dan penulis yang humoris. Semoga bermanfaat.
๏ปฟCumaAbu Nawas yang Berani Jailin Malaikat, Begini Kisahnya Dikutip dari berbagai sumber, syair tersebut merupakan ungkapan bentuk taubat Abu Nawas kepada Allah SWT. Sebab semasa mudanya, Abu Nawas disebut sebagai orang yang menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang dengan kehidupan duniawi.
Ya Allah, jika dosa- dosaku besar dan sangat banyak Namun sesungguhnya aku tahu bahwa pintu maaf-Mu lebih besar Jika yang memohon kepada-Mu hanya orang yang baik-baik saja Lalu kepada siapakah orang yang jahat akan memohon ? Aku berdoa kepada-Mu dengan penuh tadharruโ€™ sebagaimana Engkau perintahkan Lalu jika Engkau menolak permohonanku, lalu siapa yang akan merahmatiku ? Aku tidak mempunyai wasilah kepada-Mu kecuali hanya sebuah pengharapan Juga bagusnya pintu maaf-Mu kemudian aku pun berserah diri Catatan Abu Nawas adalah penyair masyhur di era kerajaan Abbasiyah dengan kehidupan hedonis seperti dikesankan dalam hikayat โ€œ100 Malamโ€ Alfu Lailatin wa Lailah. Dikisahkan dalam kitab โ€œal Bidayah wa Nihayahโ€ karya Ibnu Katsir, bahwa Abu Nawas dimasa mudanya memang gemar meminum khamr, sampai-sampai beliau menulis syair tentang sensasi meminum khamr berjudul khamriyyat. Abu Nawas juga gemar bersenang-senang dengan banyak perempuan dan dianggap sebagai seorang zindiq. Kendati terjerumus dalam kubangan maksiat, Abu Nawas kemudian mendapat hidayah dari Allah SWT. Setelah sungguh-sungguh bertaubat, kemudian beliau menuntut ilmu agama, yakni ilmu Al Qurโ€™an, ilmu hadis, dan sastra Arab melalui sejumlah ulama. Diriwayatkan, syair di atas adalah nukilan dari karya Abu Nawas yang ia tulis sebelum wafat. Syair yang ditulis pada secarik kertas tersebut ditemukan di bawah bantal Abu Nawas tidak lama setelah beliau wafat.

1Riwayat Singkat Abu Nawas 1.1 Perihal Kelahiran Beliau 1.2 Riwayat Hidup Beliau Ketika Kecil 1.3 Kematian Beliau 1.4 Syair Doa Abu Nawas Al-I'tiraf 1.5 Syair Do'a Abu Nawas-I'tirof Dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia Riwayat Singkat Abu Nawas Perihal Kelahiran Beliau Nama aslinya ialah Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami.

Sejakmendekam di penjara, syair-syair Abu Nawas berubah, menjadi religius. Jika sebelumnya ia sangat pongah dengan kehidupan duniawi yang penuh glamor dan hura-hura, kini ia lebih pasrah kepada kekuasaan Allah. Konon, sebelum mati ia minta keluarganya mengkafaninya dengan kain bekas yang lusuh. Agar kelak jika Malaikat Munkar dan Nakir

VQhT. 417 70 173 453 257 19 183 422 296

syair abu nawas sebelum meninggal