Reaksinon-redoks yang tidak melibatkan perubahan muatan formal (biaya resmi) dikenal dengan istilah reaksi metatesis. Oksidator dan reduktor Senyawa yang mempunyai kemampuan untuk dapat mengoksidasi senyawa lain dikatakan ialah sebagai oksidatif dan dikenal ialah sebagai oksidator atau juga agen oksidasi.

1SOAL KIMIA KELAS 10 SEMESTER GENAP Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, d atau e yang paling benar! 1. Pada pemeriksaan daya hantar listrik larutan berikut, pada konsentrasi dan volume yang sama, hantaran terbesar akan ditunjukkan oleh larutan… a. gula pasir d. amonia b. cuka e. garam dapur c. alcohol 2. Berikut adalah hasil percobaan daya hantar listrik beberapa larutan Zat Nyala Lampu Pengamatan Lain 1. Terang Banyak gelembung 2. Redup Sedikit gelembung 3. Tidak menyala Sedikit gelembung 4. Tidak menyala Tidak ada gelembung Dari data tersebut, pasangan yang digolongkan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit berturut-turut adalah… a. 1 dan 3 d. 1 dan 4 b. 2 dan 3 e. 2 dan 4 c. 3 dan 4 3. Larutan berikut yang menimbulkan nyala terang jika diuji dengan alat penguji elektrolit adalah… 6. Pasangan senyawa berikut ini yang tergolong larutan elektrolit dengan ikatan ion dan ikatan kovalen polar berturut-turut adalah… a. HF dan KBr d. MgCl2 dan HI b. CH3COOH dan KCl e. NaCl dan KI 27. Larutan berikut ini yang tergolong senyawa kovalen polar dan merupakan larutan a. Oksidasi adalah pengikatan oksigen oleh suatu zat b. Reduksi adalah penerimaan elektron oleh suatu zat c. Oksidasi adalah penurunan bilangan oksidasi d. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi e. Reduksi adalah pelepasan oksigen oleh suatu zat 9. Reaksi berikut yang bukan merupakan reaksi redoks adalah… 11. Bilangan oksidasi tertinggi klorin Cl terdapat pada senyawa… a. NaClO4 d. KClO3 13. Besi berkarat dengan reaksi sebagai berikut 4Fe + 3O2 + 3H2O → 2Fe2O3 + 3H2O Pernyataan berikut ini yang benar adalah… a. oksigen mengalami oksidasi 3c. oksigen mereduksi besi 16. Pemanfaatan konsep reaksi redoks yang paling kecil dampak negatifnya adalah… a. Pembakaran tidak sempurna b. Pembakaran kayu bakar c. Pembakaran batu bara d. Pembakaran BBM e. Pembakaran biogas 17. Proses pengolahan air limbah menggunkan lumpur aktif terjadi pada tahap… a. denitrifikasi d. aerasi b. nitrifikasi e. adsorpsi c. pengolahan awal 18. pembakaran senyawa karbon akan menghasilkan zat yang dapat merubah warna kertas kobalt. Zat tersebut adalah… a. CO d. CO2 b. CH4 e. CH2 c. H2O 19. Salah satu kekhasan atom karbon adalah dapat membentuk deret homolog. Berikut ini 4 1CH 3 2C 5CH2 6CH 8CH3 4CH 3 7CH3 Berdasarkan struktur diatas, atom C primer dan tersier berturut-turut ditunjukan nomor… a. 3 dan 6 d. 3 dan 2 b. 2 dan 6 e. 4 dan 7 c. 1 dan 5 21. Senyawa hidrokarbon berikut ini yang tergolong alkana dan alkuna berturut-turut adalah… 23. Nama senyawa berikut sesuai dengan tata nama IUPAC, kecuali… a. 3,3,4-trimetilheptana b. 2,3-dimetilheksana c. 4-etil-5-metil-heptana d. 2,4-dimetilpentana e. 3,4-dimetilheksana 24. Senyawa alkana berikut ini yang titik didihnya paling tinggi adalah… a. 2,3-dimetilpropana b. 2,2-dimetilbutana c. 3-metilheksana d. n-heptana e. n-heksana 5a. 2,3-dimetilbutana 27. Reaksi alkena dengan gas hidrogen akan menghasilkan… a. alkuna d. alkana 29. Peristiwa berikut terjadi pada saat pembentukan minyak bumi dan gas yaitu… a. pelapukan batu kapur anorganik b. pelapukan senyawa organik c. pemecahan batu-batuan d. sisa penguapan air laut e. pelapukan senyawa 30. Unsur terbanyak yang terkandung dalam minyak bumi adalah… a. karbon d. hidrogen b. belerang e. nitrogen c. oksigen 31. senyawa hidrokarbon terbanyak dalam komponen minyak bumi adalah… a. alkena dan sikloalkana b. alkana dan sikloalkana c. alkana dan aromatis d. alkuna dan alifatis e. alkana dan alkena 32. Cara yang digunakan untuk memisahkan minyak mentah dalam fraksi-fraksi minyak bumi adalah… a. adisi 6c. polimerisasi 35. Bensin yang memiliki bilangan oktan 80, berarti memiliki perbandingan isooktana dan n-heptana sebesar… a. 14 d. 41 b. 18 e. 81 c. 23 36. Pencemar dari gas buang kendaraan bermotor yang bersifat racun dan dapat merusak otak adalah… a. Pb d. SO2 b. NO2 e. Hb c. CO 37. Senyawa hidrokarbon berikut yang dapat mempercepat pemsakan buah adalah… a. metana d. benzena b. etuna e. butena c. propilena 38. Polisterena merupakan polimer yang biasa digunakan untuk pembuatan… a. pakaian d. jas hujan b. karpet e. kabel c. ban/roda 39. Barang-barang mainan anak-anak kebanyakan tersusun dari… a. orlon d. pvc b. teflon e. politena c. neoprena 40. senyawa berikut yang digunakan sebagai kaca pesawat terbang maupun kacamata debu adalah… 7b. polisterena e. perspex Apaitu reaksi redoks? yang dimaksud dengan reaksi redoks adalah kata yang memiliki artinya dalam Kimia, dll.. berikut ini untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian reaksi redoks adalah: Subjek Definisi; Kimia ? reaksi redoks : reaksi kimia yang melibatkan proses:
Konsep Reaksi RedoksPendahuluanRedoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan OksigenRedoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan ElektronRedoks Berdasarkan Pertambahan dan Penurunan Bilangan OksidasiContoh Soal-1Contoh Soal-2Menyeimbangkan reaksi redoksMedia asamMedia basaReaksi redoks dalam industriReaksi redoks dalam biologiSiklus redoksReferensiPemanfaatan Konsep Reaksi Redoks Yang Paling Kecil Dampak Negatifnya Adalah Pendahuluan Redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi keadaan oksidasi atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana CHiv, ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit. Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi, dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion. Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi, sehingga Oksidasi didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi Reduksi didefinisikan sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam praktiknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai “redoks” walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut misalnya yang melibatkan ikatan kovalen. Reaksi non-redoks yang tidak melibatkan perubahan muatan formal formal accuse dikenal sebagai reaksi metatesis. Pengertian konsep reaksi reduksi-oksidasi telah mengalami tiga tahap perkembangan sebagai berikut Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi Berdasarkan Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Redoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu senyawa. Reduktor adalah zat yang menarik/mengikat oksigen pada reaksi reduksi atau zat yang mengalami reaksi oksidasi. Oksidasi adalah reaksi pengikatan penggabungan oksigen oleh suatu zat. Oksidator adalah sumber oksigen pada reaksi oksidasi atau zat yang mengalami reduksi. Contoh Reaksi Fe2O3 + 3C → 2Fe + 3CO ditulis sebagai berikut. Penjelasan Fe2Othree melepaskan/memberikan oksigen kepada C dan membentuk Fe, sedangkan C mengikat/menangkap oksigen dari Iron2O3 dan membentuk CO. Dengan demikian, Fe2O3 mengalami reduksi atau sebagai oksidator, sedangkan C mengalami oksidasi atau sebagai reduktor. Redoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron Selain oksigen, elektron yang terkandung pada senyawa maupun unsur dapat menimbulkan reaksi redoks. Berikut penjelasannya. Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron. Reduktor adalah zat yang melepaskan electron atau zat yang mengalami oksidasi. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron. Oksidator adalah Zat yang mengikat electron atau zat yang mengalami reduksi. Contoh reaksi Htwo + F2 → 2HF. Reaksi tersebut dapat ditulis sbb Penjelasan Untuk membentuk senyawa hidrogen fluorida, molekul H2 melepaskan 2 elektron menjadi 2H+ H2 → 2H+ + 2e-, sedangkan molekul F2 menangkap/mengikat 2 elektron menjadi 2F– F2 + 2e- → 2F– . Dengan demikian H2 mengalami oksidasi atau sebagai reduktor, sedangkan Fii mengalami reduksi atau sebagai oksidator. Redoks Berdasarkan Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi biloks. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi Reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Reduktor adalah zat yang mereduksi zat lain dalam reaksi redoks atau zat yang mengalami oksidasi. Oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Oksidator adalah zat yang mengoksidasi zat lain dalam reaksi redoks atau zat yang mengalami reaksi reduksi. ContohReaksi Atomic number 262Othree + 3C → 2Fe + 3CO ditulis sebagai berikut. Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya. Terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom, antara lain adalah sebagai berikut. Bilangan oksidasi unsur bebas dalam bentuk cantlet dan molekul adalah 0. Contoh Unsur bebas berbentuk atom C, Ca, Cu, Na, Iron, Al, Ne = 0 Unsur bebas berbentuk molekul H2, O2, Clii, P4, S8 = 0 Bilangan oksidasi ion monoatom 1 atom dan poliatom lebih dari 1 atom sesuai dengan jenis muatan ionnya. Contoh Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah +1, +2, dan +three. Bilangan oksidasi ion poliatom NHiv +, So4 2 -, dan PO4 3 – berturut-turut adalah +1, -2, dan -iii. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya. IA = H, Li, Na, Thou, Rb, Cs, Fr = +i. Contoh Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1. IIA = Exist, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2. Contoh Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2. IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3. Contoh Bilangan oksidasi Al dalam senyawa AliiOiii adalah +3. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi golongan B lebih dari satu. Contoh Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2. Bilangan oksidasi Au = +1 dan +three. Bilangan oksidasi Sn = +iii dan +iv. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya. Contoh NH4+ = +i Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. Contoh HtwoO = 0 H = +2, = -two, jadi 2-2 = 0 Bilangan oksidasi hidrogen H bila berikatan dengan logam = -ane. Bila H berikatan dengan non-logam = +1. Contoh Biloks H dalam AlH3 = -1. Bilangan oksidasi oksigen O dalam senyawa peroksida = -ane. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2. Contoh Biloks O dalam BaO2 = -ane. Contoh Soal-1 Perhatikan reaksi berikut ini Penjelasan Persamaan reaksi ruas kiri Iron merupakan unsur golongan transisi golongan B yang memiliki biloks lebih dari satu, disini bilok Atomic number 26 = +3; unsur O dalam senyawa Fe2O3 bukan non-peroksida maka biloks O = -ii; C adalah unsur bebas maka biloks C = 0. Persamaan reaksi ruas kanan Fe merupakan unsur bebas maka biloks Fe = 0; C dalam CO merupakan unsur yang berbentuk ion bermuatan +2 maka biloks C = +two; O terikat dalam CO yang bukan senyawa non-peroksida maka biloks O = -2. Dari bilangan biloks dalam reaksi dari kiri ke kanan terlihat bahwa Fe mengalami penurunan biloks dari +3 menjadi 0, O tidak mengalami perubahan biloks, dan C mengalami peningkatan biloks dari 0 menjadi +two. Dengan demikian Fe mengalami reduksi atau sebagai oksidator yang mengoksidasi C menjadi CO. C mengalami oksidasi atau sebagai reduktor yang mereduksi Fe2O3 menjadi Iron. O tidak mengalami mengalami reaksi redoks karena biloks-nya tetap tidak berubah. Jumlah total biloks unsur-unsur yang membentuk senyawa Fe2Othree adalah 2 10 biloks Iron + 3 x biloks O = 2 x 3 + 3 x -ii = 6 – six = 0. Jumlah total biloks unsur-unsur yang membentuk CO adalah 1 ten biloks C + 1 ten biloks O = 2 + -two = 0. Contoh Soal-2 Reaksi Mgdue south + 2HCl ——> MgCltwoaq + H2chiliad, digambarkan sebagai berikut Penjelasan Reaksi ruas kiri Mg merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0. Kemudian, biloks H pada senyawa 2HCl bernilai +1 karena unsur H berikatan dengan unsur lain dan H merupakan golongan IA. Selanjutnya, karena H = +i, berarti Cl = -1 agar total biloks 2HCl = 0. Reaksi ruas kanan biloks Mg pada senyawa MgCl adalah +2 karena Mg berikatan dan merupakan unsur golongan IIA. Karena Cl memiliki indeks two, maka biloks Cl = -i, agar total biloks MgCl2 = 0. Kemudian, karena H2 merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Dengan demikian dari kiri ke kanan Unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +2, sehingga mengalami reaksi oksidasi atau sebagai reduktor yang mereduksi HCl menjadi H2. Unsur H mengalami penurunan biloks dari +one menjadi 0, sehingga mengalami reaksi reduksi atau sebagai oksidator yang mengoksidasi Mg menjadi MgCl2. Menyeimbangkan reaksi redoks Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH–, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi. Media asam Pada media asam, ion H+ dan air ditambahkan pada reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi. Sebagai contoh, ketika manganTwo bereaksi dengan natrium bismutat Reaksi ini diseimbangkan dengan mengatur reaksi sedemikian rupa sehingga dua setengah reaksi tersebut melibatkan jumlah elektron yang sama yakni mengalikan reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada langkah reduksi, demikian juga sebaliknya. Reaksi diseimbangkan 14H+ aq + 2Mn2+ aq + 5NaBiO3 s → 7H2O l + 2MnO4– aq + 5Bi3+ aq + 5Na+ aq Hal yang sama juga berlaku untuk sel bahan bakar propana di bawah kondisi asam Dengan menyeimbangkan jumlah elektron yang terlibat Persamaan diseimbangkan CiiiH8 + 5Oii → 3CO2 + 4H2O Media basa Pada media basa, ion OH- dan air ditambahkan ke reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi. Sebagai contoh, reaksi antara kalium permanganat dan natrium sulfit Dengan menyeimbangkan jumlah elektron pada kedua reaksi setengah di atas Persamaan diseimbangkan 2KMnO4 + 3Na2Thenthree + HtwoO → 2MnOii + 3NatwoSO4 + 2KOH Reaksi redoks dalam industri Kita dapat melihat penggunaan reaksi redoks dalam ekstraksi logam dimana dengan menggunakan zat pereduksi yang sesuai, oksidasi logam dapat dikurangi menjadi besi di tanur tinggi dengan menggunakan karbon sebagai zat pereduksi. FeiiO3 + 3C → 2Fe + 3CO Oksidasi juga digunakan dalam proses produksi produk-produk pembersih dan pengoksidasi amonia untuk menghasilkan asam nitrat, yang digunakan di sebagian besar pupuk. Reaksi redoks merupakan dasar pembuatan sel elektrokimia atau baterai yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalankan sejumlah gadget dan peralatan kecil dan besar. Misalnya, aki digunakan untuk memasok semua kebutuhan listrik dari mobil, truk, bus, kereta api, pesawat terbang, dan lain-lain. Demikian pula, energi listrik yang dibutuhkan dalam kapsul ruang diperoleh dengan reaksi hidrogen dan oksigen pada sel bahan bakar yang menggunakan oksigen dan elektroda hydrogen. Reaksi redoks dalam biologi Banyak proses biologi yang melibatkan reaksi redoks. Reaksi ini berlangsung secara simultan karena sel, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, harus melangsungkan semua fungsi hidup. Agen biokimia yang mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan. Zat yang mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan. Pernapasan sel, contohnya, adalah oksidasi glukosa C6H12O6 menjadi COii dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari pernapasan sel adalah Chalf-dozenH12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6HiiO Proses pernapasan sel juga sangat bergantung pada reduksi NAD+ menjadi NADH dan reaksi baliknya oksidasi NADH menjadu NAD+. Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel 6CO2 + 6HiiO + light energy → Chalf dozenH12O6 + 6O2 Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks. Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida NAD+, yang kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat ATP dan dijaga oleh reduksi oksigen. Pada sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama. Lihat pula Potensial membran. Istilah keadaan redoks juga sering digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara NAD+/NADH dengan NADP+/NADPH dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ. Keadaan redoksi direfleksikan pada keseimbangan beberapa set metabolit misalnya laktat dan piruvat, beta-hidroksibutirat dan asetoasetat yang antarubahannya sangat bergantung pada rasio ini. Keadaan redoks yang tidak normal akan berakibat buruk, seperti hipoksia, guncangan shock, dan sepsis. Siklus redoks Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzim dan koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan mereduksi oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim flavoenzim dan reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan sebagai siklus redoks. Contoh molekul-molekul yang menginduksi siklus redoks adalah herbisida parakuat, dan viologen dan kuinon lainnya seperti menadion. Referensi Hudlický, Miloš 1996. Reductions in Organic Chemistry. Washington, American Chemical Society. hlm. 429. ISBN 0-8412-3344-6. Hudlický, Miloš 1990. Oxidations in Organic Chemistry. Washington, American Chemical Guild. hlm. 456. ISBN 0-8412-1780-seven. Harmoko, Jati 2018-02-17. “v Penerapan Reaksi Redoks dalam Bidang Industri”. MateriKimia. Diakses tanggal 2020-09-xxx. “ PDF. Diakses tanggal 2008-06-30.
Penerapankonsep stoikiometri reaksi redoks dan hukum. School San Francisco State University; Course Title CHEM 210; Uploaded By mintfinger. Pages 30 Ratings 100% (1) 1 out of 1 people found this document helpful; This preview shows page 6 - 9 out of 30 pages.
MAKALAH “MANFAAT REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI” OLEH X-5 ATIKA ANGGRAINI 07 DIAH CHANDRA 12 FITRI NUR JANAH 14 FITRIA ATIKA ANGGRAENI 15 HERU PRASETIAWAN 18 SITI KHOLIFAH 25 ULVA NI’MATUS S. 29 YULIA ISTIKOMAH 31 SMA NEGERI 1 SUMBERREJO DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN AJARAN 2010/2011 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MANFAAT REDOKS DALAM KEHIDAPAN SEHARI-HARI” Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar………………………………………………………………………………….. Daftar isi…………………………………………………………………………………………… Bab I………………………………………………………………………………………………… Latar Belakang Masalah………………………………………………………………………. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………. Bab II………………………………………………………………………………………………. Oksidator dan Reduktor……………………………………………………………………… Contoh Reaksi Redoks………………………………………………………………………….. Bab III……………………………………………………………………………………………….. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………. Saran………………………………………………………………………………………………….. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di kalangan masyarakat mungkin kegunaan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari, tidak di sadari oleh kebanyakan orang. Banyaknya kegunaan reaksi redoks dalam kehidupan sehari- hari akan dijelaskan dalam pembahasan dibawah. Ada banyak macam kegunaan redoks dalam kehidupan, contohnya reaksi redoks dalam biologi, reaksi redoks dalam industri, dan masih banyak lagi. Redoks singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi keadaan oksidasi atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metanaCH4, ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit. Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion. Gambar dua bagian dalam sebuah reaksi redoks Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai “redoks” walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut misalnya yang melibatkan ikatan kovalen. Reaksi non-redoks yang tidak melibatkan perubahan muatan formal formal charge dikenal sebagai reaksi metatesis. Gambar ilustrasi sebuah reaksi redoks B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa manfaat redoks dalam kehidupan manusia? BAB II PEMBAHASAN A. OKSIDATOR DAN REDUKTOR Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia “menerima” elektron, ia juga disebut sebagai penerima elektron. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi seperti H2O2, MnO4−, CrO3, Cr2O72−, OsO4 atau senyawa-senyawa yang sangat elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa misalnya oksigen, fluorin, klorin, dan bromin. Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia “mendonorkan” elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini akan memberikan elektronnya dengan mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4, reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalam kimia organik[1][2], terutama dalam reduksi senyawa-senyawa karbonil menjadi alkohol. Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas hidrogen H2 dengan katalis paladium, platinum, atau nikel, Reduksi katalitik ini utamanya digunakan pada reduksi ikatan rangkap dua ata tiga karbon-karbon. Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah, reduktor mentransfer elektronnya ke oksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepaskan elektron dan teroksidasi, dan oksidator mendapatkan elektron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi disebut sebagai pasangan redoks. B. CONTOH REAKSI REDOKS Salah satu contoh reaksi redoks adalah antara hidrogen dan fluorin Kita dapat menulis keseluruhan reaksi ini sebagai dua reaksi setengah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi Penganalisaan masing-masing reaksi setengah akan menjadikan keseluruhan proses kimia lebih jelas. Karena tidak terdapat perbuahan total muatan selama reaksi redoks, jumlah elektron yang berlebihan pada reaksi oksidasi haruslah sama dengan jumlah yang dikonsumsi pada reaksi reduksi. Unsur-unsur, bahkan dalam bentuk molekul, sering kali memiliki bilangan oksidasi nol. Pada reaksi di atas, hidrogen teroksidasi dari bilangan oksidasi 0 menjadi +1, sedangkan fluorin tereduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -1. Ketika reaksi oksidasi dan reduksi digabungkan, elektron-elektron yang terlibat akan saling mengurangi Dan ion-ion akan bergabung membentuk hidrogen fluorida Reaksi penggantian Redoks terjadi pada reaksi penggantian tunggal atau reaksi substitusi. Komponen redoks dalam tipe reaksi ini ada pada perubahan keadaan oksidasi muatan pada atom-atom tertentu, dan bukanlah pada pergantian atom dalam senyawa. Sebagai contoh, reaksi antara larutan besi dan tembagaII sulfat Persamaan ion dari reaksi ini adalah Terlihat bahwa besi teroksidasi dan tembaga tereduksi Contoh-contoh lainnya BesiII teroksidasi menjadi besiIII hidrogen peroksida tereduksi menjadi hidroksida dengan keberadaan sebuah asam H2O2 + 2 e− → 2 OH− Persamaan keseluruhan reaksi di atas adalah 2Fe2+ + H2O2 + 2H+ → 2Fe3+ + 2H2O denitrifikasi, nitrat tereduksi menjadi nitrogen dengan keberadaan asam 2NO3− + 10e− + 12 H+ → N2 + 6H2O Besi akan teroksidasi menjadi besiIII oksida dan oksigen akan tereduksi membentuk besiIII oksida umumnya dikenal sebagai perkaratan 4Fe + 3O2 → 2 Fe2O3 besi berkarat Pembakaran hidrokarbon, contohnya pada mesin pembakaran dalam, menghasilkan air, karbon dioksida, sebagian kecil karbon monoksida, dan energi panas. Oksidasi penuh bahan-bahan yang mengandung karbon akan menghasilkan karbon dioksida. Pembakaran terdiri dari redoks yang melibatkan radikal bebas Dalam kimia organik, oksidasi selangkah stepwise oxidation hidrokarbon menghasilkan air, dan berturut-turut alkohol, aldehida atau keton, asam karboksilat, dan kemudian peroksida REAKSI REDOKS DALAM BIOLOGI Banyak proses biologi yang melibatkan reaksi redoks. Reaksi ini berlangsung secara simultan karena sel, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, harus melangsungkan semua fungsi hidup. Agen biokimia yang mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan. Zat yang mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan. Atas asam askorbat bentuk tereduksi Vitamin C Bawah asam dehidroaskorbat bentuk teroksidasi Vitamin C Pernapasan sel, contohnya, adalah oksidasi glukosa C6H12O6 menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari pernapasan sel adalah C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O Proses pernapasan sel juga sangat bergantung pada reduksi NAD+ menjadi NADH dan reaksi baliknya oksidasi NADH menjadu NAD+. Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel 6 CO2 + 6 H2O + light energy → C6H12O6 + 6 O2 Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks. Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida NAD+, yang kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat ATP dan dijaga oleh reduksi oksigen. Pada sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama. Lihat pula Potensial membran. Istilah keadaan redoks juga sering digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara NAD+/NADH dengan NADP+/NADPH dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ. Keadaan redoksi direfleksikan pada keseimbangan beberapa set metabolit misalnya laktat dan piruvat, beta-hidroksibutirat dan asetoasetat yang antarubahannya sangat bergantung pada rasio ini. Keadaan redoks yang tidak normal akan berakibat buruk, seperti hipoksia, guncangan shock, dan sepsis. Siklus redoks Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzim dan koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan mereduksi oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim flavoenzim dan reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan sebagai siklus redoks. Contoh molekul-molekul yang menginduksi siklus redoks adalah herbisida parakuat, dan viologen dan kuinon lainnya seperti menadion. Siklus redoks Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzim dan koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan mereduksi oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim flavoenzim dan reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan sebagai siklus redoks. Menyeimbangkan reaksi redoks Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH–, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi. Media asam Pada media asam, ion H+ dan air ditambahkan pada reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi. Sebagai contoh, ketika manganII bereaksi dengan natrium bismutat Reaksi ini diseimbangkan dengan mengatur reaksi sedemikian rupa sehingga dua setengah reaksi tersebut melibatkan jumlah elektron yang sama yakni mengalikan reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada langkah reduksi, demikian juga sebaliknya. Reaksi diseimbangkan Hal yang sama juga berlaku untuk sel bahan bakar propana di bawah kondisi asam Dengan menyeimbangkan jumlah elektron yang terlibat Persamaan diseimbangkan Media basa Pada media basa, ion OH– dan air ditambahkan ke reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan contoh, reaksi antara kalium permanganat dan natrium sulfit Dengan menyeimbangkan jumlah elektron pada kedua reaksi setengah di atas Persamaan diseimbangkan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Banyak sekali manfaat redoks. Diantaranya perkaratan logam, pembakaran gas alam, oksidasi glukosa dalam tubuh, reduksi tembagaII oksida dengan hidrogen yang biasa terjadi di pabrik2, respirasi sel dsb. Tetap semangat untuk belajar kimia khususnya tentang reaksi redoks, dan sebaiknya melakukan observasi untuk lebih meningkatkan kemajuan reaksi redoks.

Selanjutnyadi daerah riparian sebagian besar flora yang tumbuh adalah jenis hutan hidrofiliki yang akan berkembang menjadi hutan riparian. 2. Fauna di Lahan Basah. Kekayaan satwa di wetland sebanding dengan keberagaman jenis tumbuhan yang tumbuh di kawasan tersebut. Reptil-reptil seperti biawah, buaya, ular, kura-kura, serta kodok merupakan

Perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi redoks terdiri dari tiga konsep yaitu Reaksi reduksi oksidasi sebagai pengikatan dan pelepasan oksigen. Reaksi reduksi oksidasi sebagai pelepasan dan penerimaan elektron. Reaksi reduksi oksidasi sebagai pertambahan dan pengurangan bilangan lebih terperinci, mari simak ulasan berikut Konsep Reaksi Redoks berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan OksigenBerdasarkan konsep ini, Reduksi adalah reaksi dimana suatu zat berupa oksida direaksikan dengan zat yang menarik oksigen sehingga oksida tersebut kehilangan oksigen. Oksidasi adalah reaksi dimana suatu zat direaksikan dengan sumber oksigen sehingga berikatan dengan oksigen tersebut membentuk oksida. Oksidator adalah sumber oksigen. Reduktor adalah penarik reaksi redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigenKelemahan konsep ini yaitu Konsepnya terlalu sempit. Tidak seluruh reaksi baik itu oksidasi maupun reduksi terjaddi secara redoks. Tidak seluruh reaksi oksidasi melibatkan reaksi reduksi. Tidak seluruh reaksi reduksi melibatkan reaksi Konsep Reaksi Redoks berdasarkan Pelepasan dan Penerimaan ElektronBerdasarkan konsep ini, Reduksi adalah reaksi yang disertai dengan penerimaan elektron. Oksidasi adalah reaksi yang disertai dengan pelepasan elektron. Oksidator adalah penerima elektron. Reduktor adalah pemberi reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron3. Konsep Reaksi Redoks berdasarkan Pertambahan dan Pengurangan Bilangan OksidasiBerdasarkan konsep ini, Reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Oksidasi adalah reaksi yang mengalami pertambahan bilangan oksidasi. Oksidator adalah zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Reduktor adalah zat yang mengalami pertambahan bilangan reaksi redoks berdasarkan konsep pertambahan dan pengurangan bilangan oksidasi
7 Larutan berikut ini yang tergolong senyawa kovalen polar dan merupakan larutan elektrolit kuat adalah a. HF d. KOH b. NaCl e. HBr c. CaCl 2 8. Berikut ini pernyataan yang tepat untuk reaksi redoks, kecuali a. Oksidasi adalah pengikatan oksigen oleh suatu zat

Bagi kalian yang sudah kelas 10 MIA pasti sudah pernah dengar tentang apa itu reaksi redoks, kan? Hayoo masih inget, nggak? Coba Sobat Pintar perhatikan fenomena gambar di atas. Pada gambar tersebut, kita bisa melihat sebuah apel yang sedang mengalami proses pembusukan. Dalam proses kimia, reaksi pembusukan apel tersebut terjadi karena adanya sebuah reaksi yang menyertainya, yaitu reaksi redoks. Yuk Sobat, kita simak apa sih itu reaksi redoks. Apa itu reaksi redoks? Reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung pada proses elektrokimia. Boleh dibilang, reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi. Berikut pengertian dari kedua istilah tersebut. Pengertian Reduksi Reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan elektron. Dapat dikatakan bahwa reduksi adalah reaksi dimana suatu zat kehilangan oksigen. Pengertian Oksidasi Oksidasi adalah reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah reaksi dimana suatu zat mengikat oksigen. Perhatikan contoh reaksi berikut ini Bagaimana penjelasan reaksi oksidasi dan reduksi pada contoh di atas? Besi III oksida Fe2O3 mengalami reduksi karena kehilangan atom oksigen dan berubah menjadi besi 2Fe. Adapun karbon monoksida 3CO mengalami reaksi oksidasi karena mengikat atom oksigen dan berubah menjadi karbon dioksida 3CO2. Konsep Bilangan Oksidasi Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi biloks. Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom yang harus Sobat ketahui, antara lain adalah sebagai berikut. 1. Bilangan oksidasi unsur bebas dalam bentuk atom dan molekul adalah 0. Contoh bebas berbentuk atom C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne = 0 Contoh bebas berbentuk molekul H2, O2, Cl2, P4, S8 = 0 2. Bilangan oksidasi ion monoatom 1 atom dan poliatom lebih dari 1 atom sesuai dengan jenis muatan ionnya. Contoh Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah +1, +2, dan +3. Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- berturut-turut adalah +1, -2, dan -3. 3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya. IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1. Contoh Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1. IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2. Contoh Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2. IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3 Contoh Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3 adalah +3. 4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi golongan B lebih dari satu. Contoh Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2. Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3. Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4. 5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya. Contoh NH4+ = +1 6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. Contoh H2O = 0 7. Bilangan oksidasi hidrogen H bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1. Contoh Biloks H dalam AlH3 = -1. 8. Bilangan oksidasi oksigen O dalam senyawa proksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2. Contoh Biloks O dalam BaO2 = -1. Menentukan Reaksi Reduksi dan Oksidasi Berdasarkan Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator. Coba perhatikan contoh berikut ini! Reaksi Mgs + 2HCl -> MgCl2aq + H2g Karena Mg merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0. Kemudian, biloks H pada senyawa 2HCl bernilai +1 karena unsur H berikatan dengan unsur lain dan H merupakan golongan IA. Selanjutnya, karena H = +1, berarti Cl = -1 agar total biloks 2HCl = 0. Di ruas sebelah kanan, biloks Mg pada senyawa MgCl adalah +2 karena Mg berikatan dan merupakan unsur golongan IIA. Karena Cl memiliki indeks 2, maka biloks Cl = -1, agar total biloks MgCl2 = 0. Kemudian, karena H2 merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2, sehingga mengalami reaksi oksidasi. Jadi, unsur Mg disebut sebagai reduktor. Sementara itu, unsur H mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0, sehingga mengalami reaksi reduksi. Jadi, HCl disebut sebagai oksidator. Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya, yaa! Writer Muhammad Fahmi Ridlo Editor Deni Purbowati

Diantarareaksi berikut yang bukan termasuk reaksi Apa yang dimaksud dengan redoks? H, S bereaksi dengan SO, menurut persamaan reaksi:, , Pada Berikut ini yang , faktor yang mempengaruhi banyaknya Senyawa ammonium nitrat dirumuskan sebagai – Reaksi reduksi dan oksidasi redoks memiliki konsep yang didasari oleh transfer oksigen, elektron, dan bilangan oksidasi. 3 konsep dasar reaksi redoks adalah Reaksi redoks berdasarkan transfer atom oksigen Reaksi redoks berdasarkan transfer elektron Reaksi redoks beradasarkan transfer hidrogen Reaksi redoks berdasarkan transfer atom oksigen Konsep dasar reaksi redoks yang pertama didasari oleh transfer oksigen. Di mana reaksi reodks terjadi karena pengikatan dan pelepasan oksigen dari dua zat yang oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen, sedangkan reaksi reduksi adalah pelepasan oksigen. Baca juga Reaksi Oksidasi Reduksi dan Konsep Redoks Contoh reaksi redoks berdasarkan transfer atom oksigen adalah reaksi antara karbon dan merkuri II oksida sebagai berikut C + 2 HgO → CO2 + HgDilansir dari Encyclopedia Britannica, karbon teroksidasi dengan menerima oksigen, sedangkan merkuri II oksida tereduksi karena kehilangan oksigen. Reaksi redoks berdasarkan transfer elektron Konsep dasar reaksi redoks selanjutnya adalah reaksi redoks berdasarkan transfer elektron. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron sedangkan reaksi reduksi adalah mengikat atau mendapatkan elektron. Baca juga Contoh Reaksi Reduksi Zat yang melepaskan elektron disebut dengan reduktor. Adapun, zat yang mengikat elektron disebut sebagai zat oksidator. Contoh reaksi redoks berdasarkan transfer elektron adalah sebagai berikut Hc8x6Z. 305 154 60 330 69 434 60 381 351

pemanfaatan konsep reaksi redoks yang paling kecil dampak negatifnya adalah